Matahari
sudah terbit, ku awali hari baruku dengan secangkir kopi dan membaca
Koran, namun sebelumnya aku melihat keluar rumah menghirup udara
segar di pagi hari.Aku duduk di teras rumah, ku buka lembar Koran ku
lewati berita sepak bola yang biasanya ku baca duluan.Ku cari berita
yang menjadi topic utama dalam Koran itu.Pandanganku tertuju pada
sebuah berita yang memuat berita kecelakaan.
Pagi
kemarin rombongan bis yang hendak menuju jogja jatuh ke jurang, di
duga sopir sedang mengantuk.Polisi yang telah mengolah TKP mengatakan
bahwa korban tewas 1 orang yakni sopir bis yang bernama Parmiji
sementara yang lain hanya luka-luka.Menurut saksi yang melihat
kejadian itu Bis sempat hilang kendali dan akhirnya jatuh ke jurang
tepat pukul 21.00.Karena medan yang sulit membuat tim evakuasi
sedikit terhambat.Dua jam kemudian bis berhasil di keluarkan.
Setelah
ku baca beritanya ku lihat gambar yang di muat di Koran itu.Ku lihat
keadaan bis yang dalam keadaan peyok.Kulihat kembali gambar di
sebelahnya,Alis ku ke atas, ku berhenti minum kopi aku lihat seorang
wanita yang sedang menangisi seseorang yang sedang di bawa dengan
tandu oleh tim evakuasi.Aku berfikir sejenak mengingat seorang wanita
yang menangis tadi.Wajahnya pun tak asing lagi bagiku.Apakah dia...?
segera ku berlari ke kamar dan mulai mencari foto kenang-kenangan
saat SMA dulu.Setelah ku mendapatkannya, aku keluar dan mecocokkan
dengan orang yang sedang menangis tadi...yah benar dia Sheila temen
SMA yang sempat aku jatuh cinta sama dia, sementara aku tak berani
menyatakan perasaanku padanya.Dan sekarang dia muncul di Koran..
Segera
ku bergegas mandi dan menuju ke tempat kejadian kecelakaan
tersebut.Mencari informasi jika Sheila benar-benar tinggal di
jogja.Lokasinya pun tidak jauh dari rumahku mungkin bia ku tempuh
dalm waktu beberapa jam saja.Ku nyalakan motor, bergegas untuk
mencari seorang cewek yang aku cintai.Entah mengapa hatiku terdorong
untuk segera mencari dia kemudian menyatakan perasaanku yang sekarang
ku rasakan karena dia cinta pertamaku dan apa pun yang terjadi aku
harus bisa menemukannya.
Setelah
aku menyusuri jalan, aku pun menemukan tempat lokasi
kejadiannya.Masih terlihat serpihan kaca yang berserakan di
jalanan.Aku bertanya pada pedagang yang berjualan dengan lokasi
kejadian tersebut.Kata seorang bapak yang berjualan tadi mengatakan
kalau para korban kecelakaan itu di rawat di rumah sakit Cipta
Husada.Dan kebetulan lokasinya tak jauh dari tempat ku berdiri
sekarang.Setelah ku berterima kasih, aku langsung menuju rumah sakit.
“Permisi
sus, korban kecelakaan kemarin....?” Belum sempat selesai ngomong,
suster tadi langsung menjawab.
“Ma’af
Mas pasien kecelakaan kemarin sudah di jemput keluarganya semua tapi
ada satu yang masih disini.”
“Dimana
Sus..” Tanyaku.
“Di
kamar mayat mas.”
“Masak
saya nyari orang yang sudah meninggal Sus..?”
“Siapa
tau aja keluarga mas.”
“Ya
udah Sus makasih.”
Sempat
ku kecewa karna aku fikir mudah saja ketemu dengan Sheila, tapi hari
pertama pencarianku ku gagal.Aku tak boleh menyerah, usahaku kan baru
di mulai, aku harus berjuang untuk menemukan Sheila.Tapi dimana lagi
aku harus mencari dia? Sementara ini informasi yang aku peroleh
hanyalah mencari dia di rumah sakit saja.Aku tidak tahu dimana dia?
Tinggal dimana sekarang.? Apakah dia masih mengenalku.? Pertanyaan
itu yang selelu muncul dalam pikiranku.Aku tak tahu lagi apa yang
akan aku lakukan untuk mencari Sheila di kota Jogja ini.Itu pun kalau
dia tinggal di jogja, kalau enggak.
******
Tiada
hari tanpa memikirkan Sheila.Dan tiada hari juga tanpa mencari
informasi dimana keberadaan Sheila sekarang.Tiapa jam, menit dan
detik pun tak lepas dari bayangannya.Timbullah pertanyaan kembali
dalam pikiranku.Kenapa aku memikirkan dia? Belum tentu juga dia
memikirkan aku.Mungkin inilah yang dinamakan cinta.Indah saat di
fikirkan tapi sakit saat di tinggalkan.Sampai kapan aku begini? Ahhhh
apa yang aku pikirkan.
Kenapa
aku tidak bisa melupakan dia? Padahal kata orang cinta saat masa SMA
adalah cinta monyet.Di saat aku mulai melupakan cinta, entah kenapa
dia muncul di benakku kembali. Memang melupakan seseorang tak semudah
membalikkan telapak tangan.Kita akan mengerti betapa pentingnya
seseorang saat dia meninggalkan kita.Memandangi dia saat tertawa,
itulah saat yang aku senangi.semuanya memang indah dab tak mudah
untuk di lupakan begitu saja.
Entah
kenapa aku dulu bisa suka sama Sheila.Mungkin karena dia cantik,
pintar, pendiem dan sopan.Banyak yang suka padanya dan banyak pula
yang di tolaknya.Sheila pun menjadi gadis primadona di sekolah.Apapun
mereka lakukan un tuk mendapatkan cinta Sheila.Namun aku hanya diam
saja melihat cowok-cowok berlomba untuk mendapatkan Sheila.Aku pikir
aku tak sebanding dengan mereka dan aku pun pasti kalah saingan untuk
mendapatkan Sheila.
Malam
hari aku berjalan-jalan di malioboro untuk menenangkan pikiran dan
menikmati suasana kota malioboro tempat tinggalku.Ku berjalan tanpa
tujuan, mondar-mandir hingga perutku pun lapar.Aku mampir makan di
restoran.Aku memanggil pelayan karena perutku sudah bergemuruh dari
tadi.
“Pesan
apa mas.?”
“Nasi
goreng sama jus apukat aja mbak.”
“Sebentar
yam as.”
“Iya
mbak.”
Beberapa
menit kemudian, barulah pelayan tadi mengantarkan makanan yang aku
pesan.Tanpa basa-basi dan setelah pelayan pergi, aku pun langsung
melahap nasi goreng.Setelah makananku habis aku berhenti sejenak.
Itu aku merpati putih yg sedang berkembang
BalasHapusOhh iya
BalasHapusNebula
BalasHapus